A. Pengertian Pembaharuan Dalam Islam
Pembaharuan adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks gerakan Islam modern, dikenal dengan istilah tajdid dalam bahasa Arab. yang berarti upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaharui kehidupan keagamaan, baik berbentuk pemikiran dan gerakan sebagai reaksi atau tanggapan terhadap tantangan internal maupun eksternal yang menyangkut keyakinan serta urusan sosial umat Islam. Secara riil pembaharuan ini berwujud upaya untuk mengajak umat Islam mempraktekkan keyakinan dan ibadah sesuai dengan tuntunan Al Qur'an serta Sunnah sebagai sumber hukum Islam, dibarengi dengan menjauhi keyakinan serta praktek ibadah yang menyimpang dari ketentuan keduanya.
Pembaharuan juga mengacu pada term gerakan dalam dunia Islam, yang mulai muncul di era Pada masa klasik, gerakan pembaharuan sudah dirintis oleh Ibnu Taimiyah (1263 - 1328 M) yang didukung oleh muridnya yaitu Ibnu Qayyim al Jauziyah, namun gerakan yang dipelopori oleh Ibnu Taimiyah ini tidak mendapat sambutan yang baik di kalangan umat Islam karena pada kenyataannya pasca mereka tidak ada tokoh-tokoh lainnya yang kemudian meneruskan ide tersebut. Pada modern ini dimulai abad ke - 18 dipelopori oleh seorang tokoh dari Nejed, Arab Saudi yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab (1730 - 1791 M), kemudian dilanjutkan oleh banyak tokoh lain seperti Jamaludin Al Afghani, Rasyid Ridho, Muhammad Abduh dan lain-lain.
B. Latar Belakang Pembaharuan Dalam Islam
Gerakan pembaharuan dalam Islam pada masa klasik dilatarbelakangi oleh keprihatinan maraknya penyimpangan ajaran-ajaran Islam dikalangan pemeluknya. Akibat pengaruh dari berbagai keyakinan dari luar Islam yang kemudian dicampuradukkan dengan ajaran Islam secara sengaja maupun proses sosial yang bersifat jangka panjang, sehingga di kalangan umat Islam marak praktek keyakinan dan ibadah yang menyimpang. Penyimpangan-penyimpangan itu berwujud firqah/aliran-aliran yang tidak sesuai dengan pokok-pokok ajaran Islam, seperti Khawarij, Mu'tazilah, Syiah, Jabariyah, Qadariyah, tarekat-tarekat tasawuf yang menyimpang dan aliran-aliran lainnya. Dari aliran-aliran keagamaan ini muncul keyakinan dan praktek peribadahan yang menyimpang dari ajaran pokok Islam. Disisi lain secara pemahaman, di kalangan umat Islam berkembang luas sifat jumud (mandek) tidak mau belajar, menolak perubahan dan menganggap bahwa pintu ijtihad telah tertutup selamanya. Pemahaman tersebut mengakibatkan umat Islam terjebak dalam praktek-praktek keagamaan yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam, terjebak dalam mitos-mitos, takhayul dan bid'ah.
Di era pertengahan dan modern (mulai abad ke-18), selain masih dilatarbelakangi keprihatinan terhadap penyimpangan ajaran-ajaran Islam, pembaharuan dalam Islam juga muncul dari keprihatinan terhadap kondisi sosial umat Islam yang tertinggal dibandingkan bangsa Eropa yang Nasrani. Peradaban Islam yang mundur, sementara disisi lain peradaban bangsa Eropa yang mulai maju pesat diikuti dengan penjelajahan bangsa-bangsa Eropa untuk mencari tanah jajahan dengan menyasar wilayah-wilayah yang dihuni oleh umat Islam baik di Timur Tengah, Afrika, Asia dan Amerika.
Di kalangan umat Islam juga terjadi perpecahan yang memprihatinkan. Umat Islam tidak bisa bersatu karena perbedaan aliran, kebangsaan, wilayah dan kepentingan politik. Kemunduran peradaban, ketertinggalan dari bangsa Eropa, perpecahan dan penjajahan yang dialami umat Islam di berbagai belahan dunia oleh bangsa-bangsa Eropa mendorong beberapa tokoh untuk memikirkan nasib umat Islam secara keseluruhan.
C. Ruang Lingkup Pembaharuan Islam
Berdasar latar belakang diatas, maka dalam wujudnya terdapat dua kecenderungan proses pembaharuan yaitu purifikasi dan reformasi.
1. Purifikasi
Pembaharuan yang bersifat purifikasi (pemurnian) adalah pembaharuan di bidang aqidah dan ibadah. Pembaharuan yang dimaksud disini bukan memunculkan hal baru dalam aqidah dan ibadah, tapi sebaliknya justru mengembalikan aqidah dan ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan asli yang terdapat dalam Al Qur'an serta Sunnah. Di kalangan umat Islam meluas praktek-praktek takhayul, kemusyrikan, bid'ah dan churofat yang semua itu mencemari aqidah, dibutuhkan upaya untuk menyadarkan umat agar kembali kepada ajaran Islam sesuai Al Qur'an dan Sunnah, disinilah upaya purifikasi menemukan bentuknya.
2. Reformasi
Pembaharuan ini melingkupi pembaharuan dalam urusan muamalah, sosial umat Islam yang meliputi semua aspek kehidupan umat tanpa terkecuali. Umat Islam mengalami ketertinggalan peradaban yang cukup jauh dari bangsa-bangsa Eropa. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada masa klasik dikuasai umat Islam, berpindah ke Eropa dan selanjutnya termasuk Amerika. Umat Islam tenggelam dalam keasyikan tasawuf, tarekat, praktek-praktek bid'ah dalam ibadah dan meninggalkan ilmu-ilmu dan urusan dunia, berorientasi kepada akhirat menutup pintu ijtihad.
No comments:
Post a Comment